15 Agustus 2011

Bahasa Film


Bahasa disini di mengerti sebagai lambang, tanda-tanda, system,  sebagai alat untuk berkomunikasi.
EX : si A dapat berkomunikasi dengan orang Amerika dengan menggunakan bahasa “Tarzan” maksudnya si A dapat berkomunikasi dengan menggunakan gerakan tangan dan sebagainnya.

Penggunaan bahasa film terkadang dapat berfungsi efektif dan terkadang tidak.

Teater dan Film
Pertunjukkan teater juga apa yang dilihat dan di dengar dalam menyampaikan informasinya kepada penonton, hanya bedanya teater adalah pertunjukkan life/ hidup, mengutamakan informasinya kepada dialog pemain.

sementara film adalah citra,image. Informasi visual.
Kelebihan film, focus perhatian penonton bias dipaksa supaya hanya melihat apa yang diinginkan si pencerita karena adanya kemampuan bergerak kamera film yang bisa mengambil objeknya dari jarak dekat, jarak jauh, bias berpindah-pindah ke objek manapun sesuai yang diinginkan pencerita.

Sarana fisik dalam bahasa film ada 2 hal :

1.    Media Gambar (visual)

Media visual adalah segala sesuatu yang diinformasikan bagi mata.

Unsur-unsur media visual, dalam rangka penyajian cerita adalah :
§   Pelaku
Informasi yang disampaikan penonton dapat dilihat dengan penampilan acting pelaku/actor. 
Penonton dapat mengetahui jenis kelamin, usianya kira-kira, tingkat social atau tingkat ekonomi.
EX : Pria gendut, pria kurs, tinggi dan berkumis. Wanita centil, berambut cepak, berkulit sawo matang, dan lain-lain.
Begitu penonton melihat penampilan seseorang segera “computer” dikepala merekam dan mencari data yang cocok dan membuat identifikasi sehingga muncul berbagai informasi.

§   SET
SET pada pembuatan film bukanlah “dekor” tetapi “tempat kejadian”. Maka set dalam film bias berarti kamar, ruang duduk, lapangan bola, Mall, ruang dalam pesawat angkasa, tengah hutan belantara, lautan, dan lain-lain.  Melihat set dalam sebuah film maka penonton dapat mengidentifikasi seperti tingkat ekonomi, suasana lingkungan, dan lain-lain.
Unsur-unsur SET :
a.      Menjelaskan Pemilik
Keadaan  rumah memang akan segera merefleksikan pemiliknya.
Di dinding ada panjangan foto kuno orang yang mengenakan pakaian adapt, ada sangkar burung yang mahal. Hal tersebut dapat memberikan informasi pemiliknya. Informasi fisual terkadang lebih efektif ketimbang penjelasan lisan yang panjang lebar.
b. Menjelaskan tingkat ekonomi
Wilayah elit, perumahan eksklusif, expensive, gubuk reyot ditengah-tengah hutan ata desa. Dengan pengamambilan jarak jauh Long Shot, akan kelihatan lingkungan rumah kecil atau lainnya.
c. Menjelaskan Sosial Budaya
Seorang penulis Skenario harus banyak melakukan pengamatan untuk menemukan cirri-ciri khas visual yang segera menunjukkan budaya suatu suku. Ex. Pendopo, rumah gadang, rumah berasitektur cina, Lambang-lambang, dan lain-lain.
d. Menjelaskan suasana jiwa
Suasana jiwa atau mood bias dikesankan oleh pemunculan tempat yang disiapkan atau diambil (shoot) secara khusu.
Ex. Ruangan dengan pencahayaan redup ditambah bayangan melintang terkadang memberikan kesan murung, sedih. Suasana Gembira atau canda tawa akan terasa jiwanya bila di ambil gambar (shoot) di taman bunga. Dan lain-lain
e. Menjelaskan atmosfir/suasana
atmosfir rumah adat melayu di MTQ akan terasa bedanya dengan rumah adapt melayu di Taman Mini Indonesia.
Pada dasarnya ini adalah tanggung jawab dan tugas art director tetapi gagasannya harus sudah ada dalam penulisan naskah.

§  PROPERTi
Dapat disebut “Prop” 
Properti adalah segala macam perlengkapan yanguntuk ditambahkan pada pelaku atau tempat. Prop dalam dunia film bukan perlengkapan kamera, lampu tetapi ballpoint, lukisan, paying, BH, guci keramik, CD, dan lain-lain . masing-masing mempunyai kegunaan sendiri : sebagai alat tulis, pelingdung matahari, hiasan, dan lain-lain. Semuanya dapat berubah menjadi unsure informasi ketika penonton menonton filmnya.
Unsur-unsur “Prop”
a.    Menjelaskan tingkat Ekonomi pelaku/Tempat
Party kecil, pemuda elit “Sambil asyik ngobrol seorang pemuda melemparkan rokok kedalam bejana sup yang terbuat dari kristal dengan santainya” semua tertawa..
bahasa filmnya memberi kesan betapa kayanya pemuda di party sehingga barang mahal yang begitu indah tidak masalah bagi mereka kalau rusak.
b.      Menjelaskan status, lingkungan social budaya
Pengertiaan disini menunjukkan profesi, kedudukan. Ex. Berbaju keren, mobil tua yang reyot,
Ex.
Tetua kampong bukanlah profesi tetapi kedudukan. Dia menggunakan baju melayu.
 Disamping rumah dibentang jala ikan maka memberi kesan pemiliknya nelayan.
c. Menjadi sumber dramatik
“sapu tangan bapak akan dicuci ibu dipagi hari dan menemukan warna merah jambu bergambar bibir. Ini memberi informasi akan ada pertengkaran.
d. Menjelaskan zaman peristiwa.
Ex. sepeda lama (unto) memberi kesan lama dan zaman tahun 1994.
Pembuatan film harus dilihat zaman yang akan digunakan zaman apa, maka prop harus menyesuaikan.

§  CAHAYA
Cahaya adalah unsure media visual karena dengan cahayalah informasi bias dilihat. Suasana malam, cahayanya gelap. Hari mau mendung, tengah hari yang panas, cahaya agak over. Ke diskotik atau kafe, cahaya agak meredup.
Cahaya dapat memberikan informasi waktu, menunjang mood, menunjukkan dramatic adegan.

2.    Media Suara (audio)
Media audio adalah media informasi yang berbentuk SUARA, yang diterima oleh penonton dengan indera telinganya.
Penunjang ini dilakukan dengan Dialog, Sound Effect, Ilustrasi musik.

§  Dialog
Adalah suara yang dibentuk oleh ucapan kata-kata yang dilakukan oleh pelaku.
Suara yang diucapkan bukan oleh pelaku cerita di sebut NARASI
Berbicara adalah bagian dari kewajaran manusia. Meskipun informasi gambar bias menjelaskan, terkadang masih ditambah saja dengan dialog. Umpamanya seorang ibu melihat tetangganya mau pergi kerja di pagi hari, ibu tersebut bertanya “ mau kekantor pak!” pertanyaan tersebut hanya basa-basi bukannya tidak tahu.
a.    Dialog dapat sebagai informasi, (penyampaian informasi langsung dan penyampaian informasi tersirat)
b.    Menjelaskan karakteristik umum pelaku, ( tingkat ekonomi, profesi, cirri khas budaya, kondisi psikisnya, dan lain-lain)

§  Sound Effect
Adalah bunyi yang ditimbulkan oleh benda karena adanya action. Ex. dering telepon, pluit kereta api, suara mobil, suara radio, salak anjing,
Dalam dunia film di panggil/ditulis SFX (sound effect)
unsur-unsurnya :
a.     Penunjang informasi (ex kebut-kebutan mobil akan lebih enak di dengar apa bila ada sfx mobil berlari kencang, berderit-derit )
b.     Penunjang mood, atmosfir, Penunjang dramatik ( wanita baya menunggu anaknya dimalam hari lebih terasa dengan SFK detak jam.

§  Ilustrasi musik
Ilustrasi musik terkadang disebut sebagai “Background Musik” , “latar musik”, “Iringan Musik”.
Dalam penentuan ilustrasi musik, theme song yang digunakan bukan hanya karena lagu tersebut populer tetapi juga melodi, dan isi lagunya harus ada hubungan dengan cerita film.
 Ex.  Perkelahian di tunjangi dengan musik yang penuh dinamik. Orang lagi kasmaran, Ilustrasi musik tentang cinta-cinta. Lagi bersedih, Ilustrasi musik Slow.

Daftar Pustaka :
H.Misbach Yusa Biran, Teknik Menulis Skenario Film Cerita, PT Dunia Pustaka Jaya, Jakarta 2006

disadur dala

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.